www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?
sumber :http://yepiye.wordpress.com/2009/06/24/sofwan-rahman-konseptor-dan-kreator-iklan-mega-prabowo-yang-diboikot-televisi/
Setelah pada tulisan sebelumnya telah diketahui bahwa “ Ipang” sebagai sosok penting yang meningkatkan citra JK-Wiranto, kali ini mengenal sang konseptor dan kreator iklan-iklan kampanye pasangan capres dan cawapres Mega-Prabowo.
Sofwan Rahman (38) memang belum banyak dikenal di kancah pertarungan komunikasi politik tanah air. Khabarnya dia baru sekali menangani iklan politik, yaitu iklan Partai Gerindra pada Pemilu Legislatif 2009 lalu.
Saat ini ketika Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai cawapres pendamping Megawati, Sofwan Rahman kembali dipercaya untuk menggarap iklannya.
Sebenarnya sejumlah seri iklan dari 47 versi yang telah disiapkan dan telah diproduksi. Tetapi tidak semuanya bisa dinikmati masyarakat secara luas karena beberapa stasiun televisi hingga saat ini masih menolak menayangkan empat seri terakhir. Yaitu, iklan kampanye yang berjudul “Bangkrut”, “Mencintai”, “Harga”, dan “Pekerjaan”.
Keempat iklan ini sebenarnya sudah lolos dari lembaga sensor, namun iklan-iklan tersebut dianggap terlalu keras mengkritik oleh beberapa stasiun televisi dan hanya dua stasiun televisi yaitu TVRI dan Indosiar, yang berani dan tetap menayangkannya.
“Kami memang tetap memakai gaya iklan yang sangat verbal seperti saat iklan Gerindra dulu, tidak memakai metafor,” ujar Sofwan kepada Jawa Pos kemarin (22/6).
Karena itu, pihaknya memilih strategi kampanye dengan menyampaikan fakta-fakta lain di balik capaian pemerintah lima tahun lalu. Menurut Sofwan, dirinya berusaha menyampaikan secara gamblang sejumlah hal yang masih ditutup-tutupi pemerintah selama ini. “Statistik dilawan dengan statistik. Masyarakat juga perlu tahu sebagai bagian pendidikan politik,” tegas alumnus desain komunikasi visual ISI Jogjakarta itu.
Salah satu iklan Mega-Prabowo yang diboikot, berjudul “Harga“, memang terang-terangan melawan klaim pemerintah bahwa kesejahteraan rakyat telah ditingkatkan. Iklan itu dimunculkan di situs video You Tube.
Video Iklan Kampanye Mega-Prabowo ” Harga”
Iklan tersebut mengungkapkan harga barang yang semakin mahal lima tahun terakhir. Setiap adegan ditampilkan dengan format hitam putih. Baru di bagian akhir, iklan ditutup ajakan melakukan perubahan dengan memilih pasangan Mega-Prabowo. Di bagian tersebut tampilan iklan menjadi berwarna dan tampak lebih cerah. “Selain upaya hukum (terhadap televisi yang menayangkan), kami mulai sedikit menggeser iklan ke depan menjadi lebih sophisticated,” katanya.
Selama menangani iklan Mega-Prabowo, kendala yang dihadapi Sofwan sebenarnya tidak hanya saat penayangan. Saat produksi, timnya juga mengalami hambatan. Terutama, perizinan untuk tempat pengambilan gambar. “Saya tidak tahu, dibanding saat legislatif lalu, sekarang jauh lebih susah. Tapi, ya sudahlah,” ungkapnya, lantas tertawa menyindir.
Tantangan yang juga harus dihadapi anak bungsu dari 15 bersaudara dari salah seorang pengasuh pesantren di Kuningan, Cirebon, itu adalah kedua pasangan sendiri. Baik Mega maupun Prabowo bukanlah sosok yang senang dikemas dalam format kampanye by design. “Agak susah, tidak seperti kandidat lain yang sangat senang ‘bergaya’ di depan kamera. Keduanya justru tidak terlalu akrab,” paparnya.
Solusinya, gambar-gambar keduanya lebih banyak diambil dengan model candid camera. Atau, diambil dari reportase saat mereka berada di lapangan. “Ya, itu sudah gaya mereka, tidak perlu dipaksa-paksa,” tandas Sofwan.
Seberapa optimistis iklan-iklan yang diluncurkan mampu memenangkan Mega-Prabowo? Dia hanya menyatakan masih yakin bahwa dari iklan tersebut rakyat menjadi sadar akan pilihan terbaik dalam pilpres. “Soal menang atau kalah, itu Gusti Allah yang menentukan. Tapi, saat rakyat sadar itu telah menjadi kepuasan terbesar,” ujarnya.
Sumber : |Jawa Pos |Youtube
No comments:
Post a Comment