www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?
sumber :http://www.surya.co.id/2009/06/24/jelang-nikah-agus-berubah-cewek-keluarga-calon-istrinya-geger.html
Blora-Surya- Rencana Perkawinan Batal . Siti akhirnya harus menggagalkan pernikahannya dengan orang yang selama ini ia cintai. Pasalnya, calon suami Siti yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 8 bulan terakhir, ternyata juga seorang perempuan.
Si calon suami yang berusia 26 tahun itu, sebetulnya bernama asli Martini. Tapi kepada Siti, dia mengaku bernama Rega alias Agustin atau Agus. Kenyataan tersebut tentu saja menggegerkan keluarga Siti yang tinggal di Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Rencana pernikahan keduanya yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh orangtua Siti, jadi berantakan. Padahal, sewa tenda dan kursi untuk pernikahan sudah dilunasi di depan dan bahkan sudah dipasang di rumah orang tua Siti.
Siti sendiri, yang masih berusia belasan, terlihat menangis tersedu-sedu ketika ditemui wartawan, Selasa (23/6) kemarin, di Mapolres Blora.
“Tersangka Rega terkena Pasal 292 juncto 379 KUHP tentang penipuan dan pencabulan. Ia diancam hukuman lima tahun penjara,” kata Kapolres Blora, AKBP Umar Faroq yang didampingi Kasatreskrim Polres Blora AKP Priharyadi, Selasa (23/6).
Perkenalan Siti dengan Martini alias Rega alias Agus terjadi November 2008 lalu, dan bermula dari telepon nyasar. Kepada polisi, Martini mengaku suatu hari dirinya memencet-mencet nomor telepon selulernya secara acak. Panggilan itu ternyata nyasar ke telepon seluler Siti, yang saat itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jember. Lewat pembicaraan per telepon itu, akhirnya mereka sepakat untuk bertemu.
“Kami bertemu dan berpacaran,” kata Martini alias Rega alias Agus.
Perjumpaan darat keduanya terjadi awal April lalu. Karena merasa hubungannya sudah sangat serius, Siti akhirnya mengajak Agus atau Rega yang tak lain adalah Martini ke desanya. Kebetulan Martini juga berasal dari Blora tapi tinggal di desa dan kecamatan berbeda. Martini alias Agus tercatat sebagai warga Desa Sumur Boto, Kecamatan Jepon.
Selama dua bulan terakhir, keduanya tinggal serumah di Desa Tunjungan -desa orangtua Siti. Kepada polisi, Agus bahkan mengaku sudah berkali-kali berhubungan dengan Siti layaknya suami istri selama tinggal serumah.
Kok bisa?
Agus mengaku, untuk mengelabui Siti, dia menggunakan alat bantu seks bikinannya sendiri saat berhubungan intim. “Saya benar-benar tidak menduga kalau dia perempuan,” kata Siti sembari menangis sesenggukan di Markas Polres Blora.
Melihat anaknya tinggal serumah dengan `pria`, orangtua Siti tentu saja gelisah. Maka mereka pun berniat menikahkan Siti dan Martini alias Agus dalam waktu dekat. Rencana pernikahan itu rupanya membuat Agus yang tak lain Martini itu khawatir akan terkuak identitasnya. Ia pun menghilang.
Tentu saja keluarga Siti kalang kabut. Apalagi, beberapa hari ini, orang yang mengaku teman Martini datang ke rumah Siti untuk menagih utang. Orang itu bercerita bahwa Agus sesungguhnya adalah seorang perempuan.
Dengan kejadian-kejadian tersebut, orangtua Siti lantas melapor kepada polisi. Akhirnya, Rega alias Agus atau Martini ditangkap, dan identitasnya sebagai perempuan terungkap.
Sempat Curiga
Menurut Siti, dirinya sebenarnya pernah curiga juga pada bentuk fisik pacarnya itu. Akan tetapi, mungkin karena keluguannya, Siti percaya saja pada keterangan Martini.
Mengutip pengakuan Siti, Kapolres Blora AKBP Umar Faroq menyatakan bahwa Siti pernah menanyakan kepada Agus kenapa dadanya kok menggelembung seperti perempuan.
Namun, dengan tenang Agus menjelaskan bahwa waktu kecil ia rajin minum susu sehingga dadanya berkembang. Siti yang lugu itu percaya saja, dan tak banyak bertanya lagi soal dada kekasihnya yang menggunung meski tak besar.
Mengenai alat bantu yang dipakai Agus saat berhubungan intim dengannya, Siti juga tak tahu. Ia bahkan mengaku sangat kaget ketika polisi menyita alat bantu milik Agus yang dibungkus kain itu. Alat bantu seks yang mirip alat vital lelaki itu, akan menjadi barang bukti di persidangan nanti.
“Saya benar-benar tidak tahu kalau dia perempuan,” ucap Siti, berulangkali.
Tak hanya keluarga Siti, keluarga Agus alias Martini juga terkejut saat mengetahui kejadian tersebut. Tangis sesal atas perilaku Agus pun tak terbendung.
Namun demikian, Agus yang posturnya memang lebih menyerupai lelaki, terlihat cukup tenang. Ketika diminta memegang alat bantu seks-nya, ia dengan ringan mengangkatnya, dan kemudian kamera para wartawan pun berlomba-lomba menjepret adegan itu.
Karena polisi bingung harus menempatkan Agus di tahanan untuk perempuan ataukah laki-laki, akhirnya dia dijebloskan sendirian di sebuah sel di Polres Blora.
Menurut pengamat ilmu kejiwaan, penyimpangan perilaku seksual Martini alias Agus alias Rega tak bisa dengan mudah disimpulkan sebagai kasus lesbian atau homoseksual. Menurut Elly Yuliandari, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), apa yang terjadi pada diri Martini bisa jadi merupakan tanda-tanda dari gejala transgender. Artinya, meski alat kelaminnya menandakan dia perempuan, namun jiwa Martini berkeinginan kuat untuk menjadi lelaki.
“Memang, kalau perempuan tertarik dengan perempuan, ada kecenderungan itu adalah suatu kasus lesbian. Tetapi kalau ada orientasi perempuan ingin menjadi maskulin atau kelaki-lakian, maka arahnya adalah gejala transgender,” jelas Elly ketika dihubungi Surya Selasa, (23/6) malam.
Oleh sebab itu, untuk menyimpulkan apakah Martini seorang lesbian atau tidak, maka perlu wawancara pendalaman dengan dia. Jika memang Martini berkeinginan menjadi laki-laki, berarti apa yang dialami condong sebagai kasus transgender. Sedangkan, jika dia tetap ingin menjadi perempuan, maka Martini adalah seorang lesbian atau penyuka sesama jenis.kcm/ytz
Kasus wanita akan nikahi wanita di Blora
Barang bukti bikin terpingkal-pingkal
Kapolres Blora AKBP R Umar Faroq mengatakan, kasus pencabulan dan penipuan wanita hendak menikahi wanita ini akan ditangani berbeda, salah satunya menyangkut penipuan dan lainnya pencabulan. Kasus ini pun masuk dalam ranah Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA), karena usia korban termasuk di bawah umur.
”Masalah ini masuk UU Perlindungan Anak dan pidana penipuan, akan kami tangani secara serius,” jelasnya pada Wawasan, pagi tadi.
Saat ini kasus masih dalam proses penyidikan. Tersangka akan dijerat pasal 82 UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun.
Perempuan normal
Seperti diberitakan Wawasan kemarin, seorang wanita ditangkap kepolisian karena mengaku-ngaku sebagai laki-laki dan hendak menikahi wanita. Laki-laki palsu itu bahkan sempat kumpul dengan wanita yang hendak dinikahinya itu sekitar dua bulan.
Kasus Martini yang mengaku laki-laki bernama Rega dan berniat menipu mengawini Dahlia tersebut kini jadi buah bibir warga Blora. Apalagi kasus ini sudah dikabarkan media massa, termasuk foto bukti alat kelamin pria palsu yang terbuat dari kain yang kini dijadikan barang bukti kepolisian.
Perbincangan kasus tersebut tidak hanya di pasar-pasar, namun juga di instansi-instansi pemerintah juga jadi pembicaraan. Acapkali memperbincangkan alat bukti tersebut, selalu saja jadi ger-geran malah tak sedikit yang terpingkal-pingkal.
Selain kasus ini termasuk langka di Blora, dengan terbongkarnya kasus tersebut berikut barang-bukti alat kelamin lakilaki palsu tersebut menjadikan banyak warga kaget.
Dalam pada itu orangtua Dahlia, Tarmidi-Tarni, mengaku sangat kecewa dan malu dengan kejadian ini. Persiapan resepsi pernikahan dengan mengundang sedikitnya 150 orang dan tetangga desa benar-benar sudah disiapkan.
Selain menjual sapi untuk biaya pernikahan, mereka juga sudah menyiapkan bahan-bahan masakan. Selama dua bulan ini keluarga merasa yakin kalau Rega itu laki-laki. "Lha gimana lagi, ini lakon saya dan anak saya, jelas malu dan kecewa," ungkap Tarmidi.
Berdasarkan informasi yang didapat Wawasan, Rega selama ini dikenal suka berdandan bak seorang pria. Potongan rambutnya cepak, suka pakai celana panjang jins dan suka bermain di luar desanya.
Dikatakan orangtua Rega, Musyarif, anaknya sebenarnya perempuan normal. Dia pun meyakini, anaknya sejak kecil hingga sekarang wanita normal dan tidak berperilaku aneh. Hanya saja dalam dua bulan terakhir, anaknya itu jarang di rumah dan mengaku bekerja di sebuah toko. Kakak sulung Rega pun menyatakan kalau adiknya itu normal.
"Saat kecil saya yang momong," ujarnya. Kepada Wawasan, Martini mengakui telah menipu Dahlia. Dia sudah tidur di rumah orang tua Dahlia selama dua bulan. Selama ini dia membawa alat kelamin palsu tersebut.
Kedoknya terungkap menjelang hari H pernikahan. Mendadak ada temannya yang datang ke rumah calon mertua Rega dan mengungkapkan kalau calon mantunya itu perempuan. Rega akhirnya ditangkap polisi. K-9/Ct
1 comment:
bosss video saat waancara ada g?
Post a Comment