www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?
sumber : http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/lokal/9595-ruhut-mengaku-bertugas-memancing-emosi-lawan-
Tim sukses Capres SBY-Boediono, Ruhut Sitompul mengakui, dirinya bersama Rizal bertugas memancing lawan. Katanya, SBY justru memberi semangat
Hidayatullah.com—Masih ingat Ruhut Sitompul? Pengacara yang masuk menjadi salah satu tim pemenangan capres pasangan SBY-Boediono? Mantan anggota partai Golkar yang pernah dianggap rasis karena pernyataannya menyinggung perasaan etnis Arab ini mengaku bahwa tugasnya memancing emosi lawan.
Ruhut mengaku dirinya bersama Rizal Mallarangen masuk dalam Tim Bayonet. "Saya dan Rizal Mallarangeng ada di dalamnya," katanya, dikutip Monitor Indonesia (MI).
Sebagaimana diketahui, Tim Bayonet adalah tim yang dibentuk kubu SBY-Boediono yang bertugas menyerang kubu lawan dengan kata pedas dan keras, tulis MI. Di dalam Tim Bayonet ini, Ruhut memang memiliki peran penting.
"Saya dituntut memerankan peran antagonis untuk memancing emosi lawan," akunya. Tugas utamanya adalah meng counter isu-isu miring yang merusak citra SBY-Boediono. "Kalau tim santunnya kan ada Pak Anas Urbaningrum dan Pak Marzuki Ali," ujarnya.
Sebagaimana dikutip MI, Ruhut mengakui bahwa SBY sangat paham dengan tugasnya. Bahkan dalam kampanye terbuka pertamana di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada Kamis (04/06) lalu, di depan ketua umum dan tim sembilan lainnya, SBY sempat menyemangati Ruhut.
"Ruhut kamu jangan sampai kendor. Maju terus dan lakukan tugas yang saya perintahkan," tutur Ruhut menirukan pesan SBY kala itu.
Sementara itu, Tim Sukses JK-Wiranto, Indra J Piliang, menilai apa yang dilakukan oleh tim sukses nasional pilpres, semuanya by design, baik itu perkataan maupun tindakannya. "Artinya, apa yang dikatakan Ruhut Sitompul merupakan hal-hal yang sudah dikomunikasikan dengan capresnya (SBY)," katanya.
Sehingga, lanjut Indra, hal ini mesti dipertanyakan. "Apakah benar ini hanya kekhilafan semata. Atau itu bagian dari skenario SBY itu sendiri," paparnya.
Indra menilai, pernyataan Ruhut beberapa waktu lalu itu sangat jauh dari politik beretika yang sering di gembar-gemborkan SBY. Dicontohkan Indra, di negara lain, idealnya ada juru bicara yang notabene perpanjangan lidah dari capresnya melakukan kesalahan, dalam hal ini menyampaikan sesuatu yang berbeda kepada publik, maka dia langsung dipecat saat itu juga.
Namun, jika hal itu tidak dilakukan, Indra meyakini, hal itu berarti sudah di skenariokan dan ada unsur kesengajaan di dalamnya. "Bahkan saya menilai Ruhut seolah-olah dikorbankan atau jadi tameng bagi capresnya," jelas Caleg Golkar Dapil Sumbar 09 April lalu ini.
Indra juga mempertanyakan kenapa pada kasus Mubarok SBY langsung meminta maaf kepada Jusuf Kalla. Tapi pada "Insiden Arab", sampai saat ini SBY seakan tak memperdulikan dengan tingkah laku tim suksesnya. [im/ain/www.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com—Masih ingat Ruhut Sitompul? Pengacara yang masuk menjadi salah satu tim pemenangan capres pasangan SBY-Boediono? Mantan anggota partai Golkar yang pernah dianggap rasis karena pernyataannya menyinggung perasaan etnis Arab ini mengaku bahwa tugasnya memancing emosi lawan.
Ruhut mengaku dirinya bersama Rizal Mallarangen masuk dalam Tim Bayonet. "Saya dan Rizal Mallarangeng ada di dalamnya," katanya, dikutip Monitor Indonesia (MI).
Sebagaimana diketahui, Tim Bayonet adalah tim yang dibentuk kubu SBY-Boediono yang bertugas menyerang kubu lawan dengan kata pedas dan keras, tulis MI. Di dalam Tim Bayonet ini, Ruhut memang memiliki peran penting.
"Saya dituntut memerankan peran antagonis untuk memancing emosi lawan," akunya. Tugas utamanya adalah meng counter isu-isu miring yang merusak citra SBY-Boediono. "Kalau tim santunnya kan ada Pak Anas Urbaningrum dan Pak Marzuki Ali," ujarnya.
Sebagaimana dikutip MI, Ruhut mengakui bahwa SBY sangat paham dengan tugasnya. Bahkan dalam kampanye terbuka pertamana di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada Kamis (04/06) lalu, di depan ketua umum dan tim sembilan lainnya, SBY sempat menyemangati Ruhut.
"Ruhut kamu jangan sampai kendor. Maju terus dan lakukan tugas yang saya perintahkan," tutur Ruhut menirukan pesan SBY kala itu.
Sementara itu, Tim Sukses JK-Wiranto, Indra J Piliang, menilai apa yang dilakukan oleh tim sukses nasional pilpres, semuanya by design, baik itu perkataan maupun tindakannya. "Artinya, apa yang dikatakan Ruhut Sitompul merupakan hal-hal yang sudah dikomunikasikan dengan capresnya (SBY)," katanya.
Sehingga, lanjut Indra, hal ini mesti dipertanyakan. "Apakah benar ini hanya kekhilafan semata. Atau itu bagian dari skenario SBY itu sendiri," paparnya.
Indra menilai, pernyataan Ruhut beberapa waktu lalu itu sangat jauh dari politik beretika yang sering di gembar-gemborkan SBY. Dicontohkan Indra, di negara lain, idealnya ada juru bicara yang notabene perpanjangan lidah dari capresnya melakukan kesalahan, dalam hal ini menyampaikan sesuatu yang berbeda kepada publik, maka dia langsung dipecat saat itu juga.
Namun, jika hal itu tidak dilakukan, Indra meyakini, hal itu berarti sudah di skenariokan dan ada unsur kesengajaan di dalamnya. "Bahkan saya menilai Ruhut seolah-olah dikorbankan atau jadi tameng bagi capresnya," jelas Caleg Golkar Dapil Sumbar 09 April lalu ini.
Indra juga mempertanyakan kenapa pada kasus Mubarok SBY langsung meminta maaf kepada Jusuf Kalla. Tapi pada "Insiden Arab", sampai saat ini SBY seakan tak memperdulikan dengan tingkah laku tim suksesnya. [im/ain/www.hidayatullah.com]
No comments:
Post a Comment