www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?
sumber :http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0305/05/ln/294322.htm
Sydney, Minggu - Korea Utara memiliki setidaknya 100 senjata nuklir yang telah diarahkan ke Amerika Serikat. Senjata-senjata itu akan digunakan jika AS menerapkan sanksi ekonomi baru kepada negara itu. Sementara itu, kian meningkatnya ketegangan akibat ancaman nuklir Korut mendorong Jepang untuk untuk mengkaji ulang rencana pertahanannya dan membuka kemungkinan pengembangan sebuah sistem pertahanan peluru kendali.
"Sangat jelas bahwa Korut memiliki minimum 100 dan maksimum 300 hulu ledak nuklir. Semua sudah diarahkan ke kota-kota di AS," kata Kim Myong Choi, seorang propagandis negara Stalinis itu, Minggu (4/5).
Kim, yang gembira dengan sebutannya sebagai "juru bicara tak resmi Pemerintah Korut", membicarakan hal ini dalam sebuah wawancara yang direkam jaringan televisi Australia Channel Nine. Kim menambahkan, ia memuji media massa Barat yang telah memberinya julukan itu.
"Majalah-majalah berita menyebut saya sebagai dokter sakit kepala bagi Korut dan Kim Jong (Presiden Korut Kim Jong-Il-Red). Saya merasa terhormat."
Ditanya apakah Korea Utara (Korut) bermaksud menggunakan senjata-senjata itu jika AS tak memenuhi tuntutan-tuntutan terakhirnya, ia menjawab, "Jika AS sampai melancarkan serangan, Korut pasti akan menembakkan rudal-rudal nuklir itu ke arah daratan AS."
Apakah hal itu juga akan dilakukan jika AS memberlakukan sanksi ekonomi?"
"Ya, pasti," kata Kim lagi. "Korut akan menggunakan senjata-senjata nuklir itu untuk menyerang daratan AS jika negara itu sampai menerapkan sanksi ekonomi tambahan atas Korut."
Menurut Kim, teknologi nuklir yang digunakan Korut untuk memproduksi peluru kendali (rudal) telah diuji coba di Pakistan. Persenjataan itu telah diproduksi sebelum Pyongyang menandatangani perjanjian untuk tak mengembangkan nuklir (Nuclear Non-proliferation Treaty/NPT) dengan AS, tahun 1994.
"Karenanya, hal itu tidak melanggar perjanjian internasional yang ada," katanya.
Saat diinformasikan bahwa Pakistan menolak disebut terlibat dalam program uji coba teknologi nuklir Korut, Kim, yang membuat pernyataan itu sebelumnya, berkomentar, "Tentu saja mereka harus menyatakan menolaknya."
Kim juga menepis tuduhan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer, pekan lalu, bahwa seorang pejabat partai berkuasa di Korut, yang tengah berada di sebuah kapal Korut, dituduh menyelundupkan heroin ke Australia.
Pada 20 April lalu, sejumlah personel pasukan khusus Australia menyerbu dan menguasai kapal barang Korut Po Su. Hal ini dilakukan setelah kapal itu dicurigai menurunkan secara ilegal 50 kilogram bubuk heroin murni di lepas pantai Australia bagian tenggara, lima hari sebelumnya.
Jepang kembangkan rudal
Sejumlah media massa Jepang kemarin melaporkan, ketegangan nuklir Korut mendorong pemerintah Negeri Mata hari Terbit itu mengkaji ulang rencana sistem pertahanannya. Mereka kini tengah berusaha membuka jalan, yang memungkinkan dikembangkannya sebuah sistem pertahanan rudal nuklir yang baru.
Sebagaimana dikutip kantor berita Kyodo, sumber-sumber di Badan Pertahanan Jepang menyatakan bahwa badan tersebut berniat mengusahakan dana untuk dapat memiliki sebuah sistem pertahanan rudal buatan AS. Dana ini akan dimasukkan dalam rencana anggaran belanja tahun fiskal 2004, yang dimulai April tahun depan.
Dengan demikian, seperti dikutip Kyodo, badan tersebut berharap sudah dapat memperbaiki Garis-garis Besar Program Pertahanan Nasional Jepang selambat-lambatnya akhir tahun ini.
Terakhir, program pertahanan Jepang direvisi pada tahun 1995. (AFP/Reuters/muk)
Rudal Korut Berhulu Ledak Nuklir Bisa Sampai Jepang
SEOUL - Seorang analis memperoleh informasi bahwa Korea Utara telah memproduksi beberapa hulu ledak nuklir untuk rudal jarak menengah, Rodong. Rudal itu dapat mencapai Jepang.
Daniel Pinkston, analis Kelompok Krisis Internasional yang berbasis di Brusel Belgia mengatakan, dirinya menerima informasi dari intelijen yang tidak memberikan identitasnya.
"Intelijen meyakini Korea Utara telah memproduksi hulu ledak nuklir untuk ridal Rodong, di fasilitas bawah tanah dekat basis rudal Rodong," kata Pinkston seperti dikutip AFP, Selasa (31/3/2009).
Informasi intelijen itu juga mengungkapkan, ada lima hingga delapan hulu ledak yang mungkin sudah diproduksi.
"Informasi itu mungkin benar, mungkin juga salah. Namun banyak kalangan yang meyakininya benar. Ini memiliki dampak psikologis untuk menolak produksi itu," kata Pinkston.
Belum ada pernyataan sebelumnya yang mengungkapkan bahwa Korut sudah memiliki kemampuan untuk membuat hulu ledak nuklir. Negara itu pernah menguji coba senjata nuklirnya pada 2006.
Saat ini Korut mempersiapkan uji coba peluncuran rudal jangkauan terjauhnya Taepodong-2 dalam beberapa hari ke depan. Namun rudal itu dipercaya tidak memiliki hulu ledak nuklir.
Rudal Korut Dinyatakan Cukup Maju
"Itu peluru kendali cukup maju dan berbahan bakar kenyal," ujar panglima dari 29.500 tentara Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan, saat bertemu dengan wartawan Korea Selatan (Korsel).
"Satu dari ancaman terbesar pada perdamaian dan ketenangan ialah kemungkinan kemampuan Korea Utara mengawinkan teknoligi peluru kendalinya dengan kemampuan nuklirnya, yang sudah dipamerkannya," katanya, seperti dikutip kantor berita Korea Selatan itu.
Korut menguji tembak serangkaian peluru kendali jarak dekat ke perairan lepas pantai timur dan baratnya pada 25 Mei dan 7 Juni 2007, kata media setempat mengutip keterangan pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Korut dikabarkan menembakkan peluru kendali jarak dekat ke laut Jepang pada 27 Juni sebagai bagian dari pelatihan berkala tentara, kata Yonhap.
Uji itu terjadi saat waktu peka ketika pemeriksa Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengunjungi pembangkit di tengah kegiatan nuklir Korea Utara pada pemeriksaan pertama atas tempat dalam hampir empat tahun.
Sumber tak terkenali pemerintah mengatakan kepada Yonhap bahwa peluru kendali berdaya jangkau sekitar 100 kilometer itu diduga ditembakkan pada pukul 11.30 waktu setempat (10.20 WIB).
"Kami mendapatkan keterangan tentang peluncuran satu peluru kendali jarak dekat di lepas pantai propinsi Hangyong Selatan, Korea Utara. Peluncuran itu kemungkinan dilihat sebagai bagian pelatihan berkala Korea Utara," kata sumber itu.
Pejabat Korea Selatan menolak memastikan berita tersebut.
"Kami melihat secara dekat Korea Utara, tapi kami tidak dapat memastikan laporan itu," kata jurubicara Kepala Staf Gabungan kepada kantor berita Prancis AFP.
Itu merupakan peluncuran ketiga peluru kendali Korea Utara pada tahun ini, kata Yonhap.
Pada 25 Mei, negara itu menguji tembak satu peluru kendali ke lepas pantai timurnya. Terjadi uji luncur dua peluru kendali pada 7 Juni ke laut Kuning di sisi ain semenanjung tersebut, yang diyakini merupakan peluru kendali darat ke kapal atau kapal ke kapal dengan daya jangkau sekitar 100 kilometer. Semua mendarat di perairan Korea Utara.
Pejabat Korea Selatan mengecilkan kepentingan peluncuran peluru kendali Korea Utara tahun ini, dengan menyebutnya bagian dari pelatihan biasa tentara.
Peluncuran peluru kendali Korea Utara itu meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut dasawarsa terahir. Pada 1998, langkah tersebut menyiagakan Jepang akibat menguji tembak peluru kendali jarak jauh atas negeri itu.
Pada Juli tahun lalu, Korea Utara menguji tembak tujuh peluru kendali, termasuk Taepodong-2, yang di atas kertas dapat mencapai pantai barat Amerika Serikat. Peluncuran itu memicu kecaman Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukuman terkait peluru kendali.
Korea Utara sepakat mengizinkan regu antarbangsa pemeriksa untuk mengunjungi pembangkit nuklirnya di Yangbyon.
Korea Utara mengusir regu pemeriksa dari Badan Atom Internasional (IAEA) pada Desember 2002. Sebulan kemudian, negara itu menarik diri dari Perjanjian Tanrebak Nuklir dan memulai kembali kegiatan nuklir di Yongbyon.
Sebagai imbalan dari penutupan nuklir itu, Korea Utara dalam pertemuan Ferbruari tersebut dijanjikan bantuan pangan, daya dan ekonomi, juga menyangkut pemulihan hubungan diplomatik dengan AS. (*)
No comments:
Post a Comment