End: KlikSaya.com -->

kotak
pencarian

“They Want to Kill Me,” Teriak David, Darah Lalu Bersimbah



www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?



sumber :http://blog-presstalk.com/?p=175#more-175



http://image.tempointeraktif.com/?id=8082

Sketsa 18 Maret 2009


Pertemuan saya dengan ayah David, Hartono Wijaya, hari ini mengindikasikan kuat pembunuhan. Riset David setelah terus saya verifikasi menajam; indikasi “rebutan” hak penemuan “ komponen” obyek 3 dimensi yang bisa tayang di udara, bisa juga berguna bagi televisi masa depan yang dapat ditonton kasat mata, tanpa kacamata khusus, laksana riset yang pernah dilakukan Lucas Art & Co. Inilah Sketsa ke-3 sebagai seorang literary citizen reporter, indikasi tentang kasus pembunuhan anak jenius, aset bangsa seharusnya.



SOSOK Hartono Wijaya berkacamata berkemeja lengen pendek bergaris biru berpantolan biru tua. Alur benang celana bagian pisak depannya melicin. Ada goresan seterikaan. Sepatu hitamnya bertelapak tipis. Penampilannya sederhana saat saya temui. Hartono adalah ayah kandung David Hartanto, mahasiswa Indonesia yang tewas di kampusnya di Nanyang Technology University (NTU), Singapura, pada 2 Maret 2009 lalu.


They want to kill me, they want to … kill me … they …”


Di menjelang ajal itu, David berteriak-teriak, “They want to kill me, lalu lari terbirit-birit, di lantai tempat ia berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsinya, Prof., DR. Chan Yan Loek, 45 tahun, di jurusan Electrical Engineering.


http://www.detiknews.com/images/content/2009/03/02/157/coversingapura.jpg


Tak ada bala bantuan.

David ketakutan.

Bayangan kematian di depan mata.

Malaikat maut seakan menabal ajal.

Kampus bergengsi di pagi cerah mulai ramai namun sepai.


Di 2 Maret 2009, sekitar pukul 10 waktu Singapura, suasana senyap, ternyata telah mengantar tubuh David yang semula segar bugar lalu kelengar. Indikasi lehernya ditebas, lalu badannya dibuang, dijatuhkan dari lantai empat kampus, tempat segala ilmu dan kelimuan yang mengdepankan integritas itu terjadi.


Seorang wanita, pekerja di NTU melihat sosok David lari terbirit-birit. Ia mendengar jelas suara, “They wanto to kill me…” Tetapi ia tak menyangka sebuah permintaan tolong melolong.


Ia mengira, agaknya, hanya sebuah adegan bercanda.

Wanita itu menceritakan detik mencekam itu kepada Hartono Wijaya, pada 2 Maret 2009 petang di Singapura, di saat sosoknya berkunjung ke kampus NTU.


“Jika saya sebutkan nama wanita itu kepada Anda, akan dibunuh pula wanita itu kini,” ujar Hartono.


Indikasinya leher David ditebas pisau. Darah berceceran di tangga, sebagaimana foto tetesan darah yang sedang dibersihkan yang telah dikirim oleh seorang blogger di Singapura kepada saya. Foto itu kini juga beredar di internet, Facebook, dan menjadi potongan video visual yang dibuat oleh Christovita Wiloto.


http://eddymesakh.files.wordpress.com/2009/03/rh4bwj.jpg?w=300&h=191

Lorong dekat ruang kerja Prof Chan langsung dibersihkan dari ceceran darah, sesaat setelah David ditemukan tewas.


Kalimat David lari terbirit-birit dengan nada ketakutan itu diceritakan Hartono dengan mata berkaca-kaca.


Saya lalu meminta tolong ayah David ini mendeskripsikan jasad anaknya ketika pertama kali melihat.


Ditemani oleh pihak Kedutaan Indonesia di Singapura pada sore, 2 Maret 2009, oleh pihak kepolisian ia tak diperbolehkan melihat jasad David. Alasannya masih dalam otopsi.


“Keesokan harinya saya kembali.”

“Anak saya badannya dililit plastik, dibalut macam mumi plastik bening.”

“Tetapi saya melihat lehernya diplester, ada tiga baris plester.”

Demikian paparan Hartono kepada saya.


Saya berjumpa Hartono di sela-sela diskusi yang diadakan oleh Christivita Wiloto, Selasa, 17 Maret 2009, pukul 13.30. Chris membuat pertemuan diskusi sekalian memberikan penghargaan kepada penulis resensi bukunya, Behind Indonesia Headlines, dalam sebuah diskusi bertopik Membangun Citra Positif Indonesia Melalui Pemberitaan Media. “Mengapa media di Indonesia hanya mengutip saja keterangan media di Singapura, bahwa David memutus nadi, melompat bunuh diri,” ujar Christovita membuka diskusi.


Bisa saya maklumi Hartono enggan menyebut wanita saksi mata itu.

Toh, empat hari setelah kematian David, sosok Zhou Zheng, peneliti, yang di saat hari kematian David turut hadir di ruangan Prof Chap Yan Loek, mati gantung diri.


http://eddymesakh.files.wordpress.com/2009/03/darah-di-gagang-pintu.jpg


Christovita membuat sebuah film presentasi bahan yang dikumpulkan di forum Straits Time. Kumpulan foto kematian David; deretan kejanggalan, seperti dua tulisan saya sebelumnya, sudah beredar di banyak milis, blog , di Facebook, kini.


Di tanggal 3 Maret, kedua orang tua David di Singapura, diminta membuat keputusan cepat, mengkremasi jasad atau membawa pulang ke Indonesia.


“Entah mengapa kala itu, dalam keadaan kalut kami memutuskan mengizinkan kremasi,” kenang Hartono. Matanya berkaca. Seakan ada penyesalan di sana.


Pertanyaannya lalu, mengapa David dipatheni?

SAYA teringat akan pergumulan saya di dunia visual.


Sejak berhenti jadi wartawan di Majalah SWA pada 1989, saya kemudian membuka usaha sendiri, mulai dari graphic design hingga visual animasi. Bahkan pada 1993, saya memutuskan penuh berusaha bergerak di bidang animasi. Hingga 1996, usaha saya tutup, setelah menginvestasikan uang Rp 1,2 miliar, sebuah angka besar bagi saya - - karena diperoleh dari usaha sendiri dari nol. Saya membuat animasi 2D wayang, 3D wayang.


Dalam pergulatan yang membawa kerugian uang itu, mengantarkan saya kepada pengetahun piranti lunak dan kemampuan visual. Saya mengenal yang namanya aplikasi software animasi 3D; mulai dari Soft Image 3D, 2D, Toon, 3D Studio Max. Hardware mulai dari high end komputer Silicon Graphic yang dipakai untuk menjalankan aplikasi editing macam Inferno - - dulu di Jakarta dimiliki pertama oleh Post Office, perusahan post production (rumah paska produksi) milik Peter F. Gontha.


Pada 1997-1998, saya sempat pula bekerja di VHQ,rumah paska produksi visual milik Eric Lomas, orang Australia, warga Singapura. Ia juga berpartner dengan Media Development Authority (MDA) semacam BUMN-nya Singapura. Melalui MDA inilah, antara lain pemerintah Singapura memberi kemudahan Disney, bahkan Lucas Film membuka usahanya di Singapura, termasuk memberi iming-iming tax free


http://eddymesakh.files.wordpress.com/2009/03/6f4nqe.jpg?w=300&h=173


Lucas Art & Co, pernah melakukan riset tentang teknologi tiga dimensi (3D) visual untuk kepentingan iklan, yang mampu tampil di udara. Itu artinya, software animasi 3D, sederhananya, yang semula hanya bisa membuat model dan tayang di komputer atau cuma direkam ke format film dan video, lalu bisa ditayang di udara.


“Seingat saya pada 2006 Lucas Art & Co, sudah pernah mempublikasikan rencana riset mereka soal itu, “ ujar Vidiyama Sonnekh, praktisi teknologi informasi di Jakarta.


Pisau yang katanya digunakan David menusuk Prof Chan

Pisau tanpa gagang yang katanya digunakan David menusuk Prof Chan.


“Semacam hologram tiga dimensi yang bisa hidup di udara.”

“Dulu kami pernah mau menawarkan teknologi itu sebagai suplier ke kelompok usaha Djarum yang sedang membangun Grand Indonesia. Cuma, kala itu masih mahal, proyektornya saja satu US $ 20 juta,” kata Vidiyama.

Nah harga mahal itu pastilah berkait ke riset panjang dan mahal.

“Nah jika ada mahasiswa yang melakukan riset dan menemukan teknologi yang lebih murah, logikanya, bisa merugikan industri?” ujar Vidi.


Judul penelitian David Hartanto: “Multiview acquisition from multi-camera configuration for person adaptive 3D display 3D Rekonstruski Dari CCTV, Syarat Utama Pendukung Intelligent Video Surveillance System.”


Dari latar pemahaman animasi dan software, latar bekerja di perusahaan post, lalu mengetahui riset Lucas Art dari Vidiyama, serta membaca judul skripsi David, plus mendapatkan email dari blogger di Singapura, juga mengakuan sosok gadis bernama Angel, mahasiswi yunior David di NTU, maka saya menduga, bahwa penemuan David adalah: Kemampuan membuat gambar visual tiga dimensi yang bisa tayang ke udara, khusus untuk teknologi intelijen, di mana sosok orang digital bisa diprogram masuk ke ruang tertentu dipantau melalui kamera CCTV, gerakannya dipandu pemindai gerak (motion capture); dapat mengirim data, suara, layaknya manusia benaran yang sedang kita perintah bekarja.


Lokasi jatuhnya David kemudian tewas

Lokasi jatuhnya David kemudian tewas


Jika benar demikian, hebat. bukan.

Jika benar itu yang ditemukan, menurut Vidi, implementasinya bisa macam-macam. “Kita bisa saja mengganti resepsionis di kantor dengan orang 3D, bukan manusia utuh,” ujar Vidi.


Saya lalu menghayal membayangkan teknologi hologram dalam film Star Trek, yang kini memang mulai banyak dilakukan riset visualnya oleh Amerika Serikat. Riset itu juga berupaya mengembangkan televisi masa depan, antara lain agar publik dapat menonton teve tiga dimensi di udara tanpa lagi menggunakan kacamata khusus.


Ketika di risetnya 70%, sesuai penuturan Angel, sebagaimana sudah saya tulis di Sketsa saya kedua soal David, profesor-nya tidak yakin David mampu. “Jika kamu bisa, kamu akan dapat Nobel,” ujar Angel, mengutip David. Gadis itu penasaran atas kesibukan David selama dua pekan menyelesaikan tugas akhir yang tak mau diganggu. Ia lalu menmgunjungi David dan mendapatkan keterangan demikian.


Pada pagi sebelum berangkat ke kampus, David sudah memeindahkan data skripsinya ke flash-disk. Juga mebawa note book-nya dalam ransel, plus bekal minuman air putih dalam botol besar.


Tubuh David menimpa atap kaca ini sebelum terjatuh ke tanah kemudian tewas. Perhatikan ada ceceran darah menempel di ujung sebelah kiri.

Tubuh David menimpa atap kaca ini sebelum terjatuh ke tanah kemudian tewas. Perhatikan ada ceceran darah menempel di ujung sebelah kiri.


“Sesuai dengan info kawan-kawanya di Singapura yang saya terima, hari itu skripsinya sudah samapi 90% final,” ujar Hartono Wijaya, sang ayah.


Malang tak dapat diduga, kampus yang seharusnya menjadi wadah para ilmuwan yang berdedikasi kepada keilmuan dan kejujuran, sebaliknya justeru kini meninggalkan tanda tanya besar. Jika indikasi pembunuhan memang kini menguat, riset jitu anak penggemar game dan visual itu pun diduga kuat sesuatu yang sangat berarti.


Pertanyaaan, mengapa David harus mati?

Hingga di sini adalah tugas jurnalisme perlu melakukan verifikasi terus-menerus menjadi penting.


Ruangan Profesor Chan, yang menurut media massa Singapura, merupakan tempat David menyerang sang profesor.

Ruangan Profesor Chan, yang menurut media massa Singapura, merupakan tempat David menyerang sang profesor.


“Saya sangat menyayangkan mengapa KBRI kita di Singapura diam saja. Tidak bersuara?” ujar Constant Marino Ponggawa, anggota komisi I DPR RI, 2004-2009.


Ketika saya desak dengan pertanyaan, mengapa DPR tak menekan pemerintah RI menyampaikan tekanan penyidikan tuntas terhadap pemerintah Singapura?

“Ini waktunya sedang tak pas. DPR sedang reses.” kata Constant.


Constant tak habis pikir, mengapa pemerintah diam, “Apa ini karena sosok yang tewas kalangan minoritas?”


Bila saya menjawab Constant, maka dengan berat hati saya tuliskan kembali bahwa penghargaan negara terhadap nyawa memang rendah-rendah saja. Saya mengulang menuliskan bahwa tiga pekan lalu seorang wanita bernama Devi, di Pamulang, Banten, koma usai diperkosa, rumah sakit tidak bisa menerima karena tak ada identitas dan kartu miskin, dirawat sekenanya di pos ronda lima hari oleh warga, lalu mati begitu saja.


Negara?

Entah di mana!


Di banyak kasus menimpa TKI kita di luar negeri, dilecehkan, dihamili bahkan mati, sebagaimana dipaparkan Christivita Wiloto, negara juga seakan entah di mana?


Makanya jika seorang anak pandai, brilian pula otaknya, lalu kemudian dibunuh, dan opini media sedunia dibangun bahwa, anak mahasiswa Indonesia penusuk dosen?


Pembunuh!


“Maka celakalah kita,” ujar Christovita.


Di saat anggota DPR reses, di saat pejabat pemerintahan bercuti lalu berkampanye, di saat para Caleg menghitung kocek, kematian satu nyawa, bisa jadi terlupakan lagi oleh pengelola negara. Padahal di kematian David, bisa jadi sesungguhnya menyangkut nama besar bangsa diindikasikan dirusak, sekaligus “dihina”. Sudah sejak lama anak-anak pintar negeri ini diimingi bea siswa, lalu setelah tamat otaknya guna membangun bangsa orang.


Inilah tragedi di bangsa yang menghamburkan dana dalam lima tahun ini mencapai Rp 1.000 triliun, untuk kepentingan Pemilu, Pilkada, Partai dan pengeluaran perorangan partai, namun alpa akan sisi kemanusiaan yang kian hari seharusnya: kian beradab.


“Sebagai orang tua, Pak Hartono tak mungkin meminta nyawa anaknya kembali. Tetapi minimal ada pembuktian, bahwa anaknya mati bukan karena menusuk dosen,” ujar Christovita.***


Iwan Piliang, Literary Citizen Reporter, blog-presstalk.com


Artikel Terkait



8 comments:

Unknown said...

dan bahkan, kalau pun ini kisah fiksi - yang menurut saya baik sekali - mengapa minat untuk komentar belum ada ...???
moga-moga investigasi tetap berjalan, betapa menyedihkannya bangsa yang besar namun seperti harimau ompong yang tak punya wibawa apapun ...

Anonymous said...

semoga pemerintah lebih berani untuk melakukan investigasi dan menemukan bukti yang sebenarnya. Harga diri bangsa ini benar-benar dipertaruhkan.

Anonymous said...

tgu pemerintah berbeaksi.. tamat la indonesia ini...
mereka cm bs membela kepentingan yang ada hub dengan mereka...

yang g ada hubungannya....


MASA BODO besar2..

Tya Alfons said...

ya Tuhan.....
Ungkapkanlah kenyataan yang sesungguhnya....
Jika benar David dibunuh, maka berikanlah hukuman yang setimpal untuk mereka...

Anonymous said...

ngarapin pemerintah..?
ngga akan bisa..!!
pelaku2 pemerintahan indonesia lagi sibuk untuk dapat bangku..
kasian davidnya..
ngomong2 tersangkanya ga ada ni..?

raissa said...

Indonesia emang payah... kalo kasus kek giniii aj lgsng angkt tangan n ms bodoh, pdhl orang2 ky david adlh aset negara yg sangat penting,,, yg bisa ngangkat derajat indonesia. Moga ja kbnran akan terungkap. Aku sendri ykn, kalo yg bunuh itu guru pembimbingnya sndri... ga mgkn david bunuh diri,,, alasannya paan??

Anonymous said...

kalo ngomongin indonesia berarti ngomongin semua rakyatnya dan kalo mengatai indonesia payah berarti david yang juga warga negara indonesia juga dong...
sekarang ga ada dunanya menghujat bangsa sendiri, cuman omong kosong namanya, kalo emang perduli cari bukti yang lain dan beberkan di masyarakat biar masyarakat dan dunia ga ngira kalo david meninggal setelah membunuh dosennya seperti yang sudah diberitakan media di singapura..
dan ikut menjadi donatur untuk membayar pengacara untuk menguak kasus ini secepatnya...
ga ada gunanya kalo cuman menghujat negara sendiri, ga ada bedanya sama pemerintah yang menurut kalian ga perduli dan memalukan bangsa...

fydyfydyfydyfydy said...

kita berdoa saja smoga arwahnya David dapat di terima disisi Tuhan_
yakin ajah, Tuhan tu ga tidur, semua kejahatan itu pasti ada balasannya>>>

Post a Comment





CARA DAPAT DUIT DARI BLOG KAMU,

MAU ???

ayo gabung di www.kumpulblogger.com, disitu kita bakalan dapet duit tambahan ya itung-itung buat tambah uang saku dan bayar internet caranya gampang dan nggak ribet. Cukup daftar dan ikuti petunjuknya

apa sih kumpulblogger itu ?

Adalah Jaringan Blogger Indonesia untuk mendapatkan alternatif penghasilan tambahan, dengan cara menyediakan spot/ruangan pada blognya sebagai tempat menyampaikan pesan komersial dari Advertiser.

Untuk Siapa KumpulBlogger.com?


Target Market KumpulBlogger.com adalah Blogger Indonesia dan Advertiser Lokal, dimana Blogger menyediakan Media dan Advertiser Memasok Pesan Komersial didalam Blog-blog yang terhubung pada jaringan KumpulBlogger.com

Cara Kerja KumpulBlogger.com ?


Blogger mendaftarkan blognya, copy dan paste code yang diberikan, Pasang Code tersebut pada Blog masing-masing Blogger. Advertiser mendaftarkan keanggotaan pada KumpulBlogger.com, melakukan kegiatan publishing, materi artikel/iklan/promotional yang disubmit oleh advertiser akan disebarkan kepada seluruh Blog yang terjaring dalam KumpulBlogger.com.

cara daftar kumpulblogger.com


pertama masuk ke www.kumpulblogger.com, kemudian kamu daftar disitu, gampang nggak susah cuma disuruh ngisi alamat e-mail kita aja (tunggu beberapa menit). buka e-mail kamu karena password dikirim ke e-mail kamu, setelah itu masuk kembali ke www.kumpulblogger.com lagi dan log in deh dengan password yang dikirim ke e-mail kamu tadi.

nah setelah itu klik "tambah blog" nanti isi dengan benar kolom-kolom yang tersedia seperti "nama blog, keterangan tentang blog, alamat URL blog, category, tag URL" yang pasti yang harus kamu isi adalah alamat URL blog, disitu kamu harus isi alamat blogmu dengan benar jika salah bisa-bisa kamu ngedaftarin blog orang lain hehehe.... jika sudah beres tinggal klik submit aja...

untuk mendapatkan uang dari blogmu kamu harus pasang iklan di blogmu, kita dapat duit dari para pengunjung yang ngeKLIK iklan kita untuk ngedapatin script iklan, kamu tinggal klik "Script Text Advertising untuk Blog anda" yang tersedia disitu.

jika sudah, kamu tinggal COPY aja tuh script kemudian kamu PASTE di blog kamu beres khan tinggal kamu promosikan aja blog kamu di web pemasangan iklan gratis dan tunggu uang yang bakalan mengalir kerekening bank kau, jika mau gabungin blog kamu di kumpulblogger klik aja disini !!

ok good luck !!!



:: ISI BLOG : KLIK SEGITIGA ::




All the pictures and news shown on this blog are the property of their respective owners. We don't hold any copyright about these pictures and news. These pictures have been collected from different public sourses including different websites, considering to be in public domain. If any one has any objection to displaying of any picture and news, it may be brought to our notice by sending email & the same will be be removed immediately,after verificaton of the claim.

 

news forum network sharing movies music translator kamus online peta online Kotak Pesan