www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?
sumber : http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/06/12/kisah-sedih-suku-penakluk-ular-yg-tertindas-di-negeri-sendiri/
Beberapa ular beracun tampak sudah mengangkat kepalanya, sepertinya siap menyemburkan racun paling berbisa yang dimilikinya. Sementara di depan ular-ular itu, tampak anak-anak berusia 2 sampai 6 tahun dengan wajah ceria memandang ke ular-ular itu. Tidak tampak rasa takut, apalagi ngeri. Sebaliknya anak-anak ini tampak kesenangan.
Itulah gambaran ‘kelas ular’ di sebuah sekolah suku Vadi, di sebelah barat India. Mereka diperkenalkan pada ular berbisa semacam king cobra dan lain-lain, sejak berusia 2 tahun. Salah satunya adalah Rekha Bae, 6 tahun, yang mulai berkenalan dengan kobra sejak usia 2 tahun. Dan semua anak suku Vadi akan mendapatkan ‘ilmu’ itu. Pendidikan itu diterima sejak usia “TK” sampai usia 10 tahun.
Setelah mendapat pendidikan dasar, anak-anak ini akan mendapat ‘ilmu’ lanjutan yang berbeda berdasarkan jenis kelamin. Anak laki-laki akan mendapat ilmu menakhlukkan ular, memikat ular agar mau mengikuti kemaunan’tuannya’, sementara anak perempuan lebih di arahkan pada segi penyembuhan, misalnya, luka digigit ular dsb. Atau bagaimana menangani ular apabila suami atau saudara laki-laki sedang tidak ada di tempat.
“Setiap anak akan mendapat pelatihan tentang ular. Pendidikan ini dimulai saat anak berusia 2 tahun. Mereka diajarkan ritual menaklukkan ular, memikat ular. Ilmu tersebut diturunkan pada mereka (anak-anak) agar kelak siap mengambil peran dalam kehidupan masyarakat,” ujar pawang ular, Babanath Mithunath Madari, 60 thun.
Suku Vadi, aslinya berasal dari bagian selatan India, yakni Gujarat. Daerah mereka terkenal akan ular-ular mematikan, khususnya, kobra, yang paling beracun di dunia. Itu juga mungkin, kenapa anak-anak sejak usia dini telah diperkenalkan dengan seluk beluk ular, dari mulai menaklukkan hingga menyembuhkan luka gigitannya.
Suku ini memang sangat bangga akan ‘kelebihan’ yg mereka miliki, karena tidak semua daerah di India warganya memiliki keahlian akan ular. Padahal konon, pupulasi ular di India, konon paling tinggi dibanding Negara manapun di dunia.
BERSAHABAT DENGAN ULAR
Meski mereka berasal dari Gujarat, namun kehidupan mereka tidak pernah betah untuk waktu lama. Paling banter mereka hanya enam bulan tinggal di suatu daerah. Dan dalam sejarahnya, suku ini dikenal paling ‘dekat’ dengan ular, khususnya Kobra.
Sejak kecil, anak anak akan mendapat cerita tentang hubungan suku Vadi dan ular. “Di malam hari kami duduk mengitari api ungun di gurun terbuka, kemudian mendengar cerita cerita perjanjian manusia dan Naga, sang Dewa ular,” jelas Madari. “Kepada anak-anak kami menjelaskan bahwa kami hanya mengambil ular dari habitatnya, paling lama hanya tujuh bulan sebelum mengembalikan mereka (ular) itu kepada habitatnya,” tambahnya.
“Di antara keduanya (manusia dan ular) ada saling bercaya satu dengan yg lain,” tambahnya. Kami tidak menganiaya mereka (ular) demikian juga sebaliknya, tidak saling menyakiti, kami tidak memotong apalagi memakan mereka. Bagi kami, mereka (ular) ibaratnya anak-anak kami. Jadi tak mungkin kami menyakiti.”
“Selama bertahun tahun hidup saya, ujarnya, dari saya kecil sampai sekarang, hanya sekali saya mendengar adanya orang digigit ular. Hal itu terjadi karena orang itu menyimpan ular itu lebih dari tujuh bulan. Ini melanggar ‘kesepakatan’ maka terjadilah kejadian (digigit ular) itu.”
Namun sejak tahun 1991 menyimpan ular dinyatakan, illegal oleh Negara, suku Vadi yang sehari-hari kehidupannya secara turun temurun, saling tergantung pada ular, merasa tertekan. “Polisi secara rutin melakukan razia, memeriksa kami, apakah kami menyimpan ular,” tutur Madari.
“Kami tinggal 25 km di luar kota Rajkot , setiap kali kami masuk ke desa untuk mencari makan atau mendapatkan sebotol air, penduduk selalu mengusir kami,” ungkapnya sedih. “Kondisi ini sungguh menyulitkan kami, karena kami sesungguhnya punya hak juga untuk tinggal di desa, tanah kelahiran dari Gandhi, Bapak bangsa kami,” ujarnya.
“Apakah mereka ingin menghentikan atau menghilangkan tradisi kami yang sudah ada secara turun temurun.Orang kaya India tidak memiliki waktu untuk masyarakat miskin seperti kami”. ***dailymail.co.uk
sumber : http://www.matabumi.com/berita/kisah-sedih-suku-penakluk-ular-yg-tertindas-di-negeri-sendiri
No comments:
Post a Comment