www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?
sumber :http://gila-dunia-gila.blogspot.com/2009/02/anak-smp-melahirkan-bayi-sumbing-di-wc.html
Sesosok bayi merah dengan bibir sumbing dalam keadaan terbungkus rok biru seragam SMP ditemukan di pinggir selokan di jalan Margasaeri, Karawaci, Kota Tangerang, Sabtu tanggal 21 Februari 2009.
Ketika ditemukan, bayi malang itu sudah tidak bernyawa. Tali ari-arinya masih dalam kondisi menyatu.
Menurut informasi, mayat bayi perempuan yang diduga baru sehari dilahirkan itu ditemukan oleh seorang penjaga WC umum, Agung. Awalnya, Agung mendapat kabar dari anaknya yang melihat ada bungkusan berbentuk pocong di pinggir selokan dekat toilet. Dia pun langsung medatangi tempat itu. Benar saja, dia mendapati sebuah bungkusan berbentuk pocong. Penasaran, Agung membuka bungkusan yang dibalut rok sekolah itu, ternyata isinya bayi perempuan dengan wajah berlumur darah!
"Rok seragamnya juga berlumuran darah dan ari-ari juga masih menyatu," katanya.
Agung melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat dan warga sekitar. Selanjutnya, warga melaporkan penemuan bayi tersebut kepada aparat kepolisian. Polisi membawa mayat bayi tersebut ke RSUD Tangerang.
Menurut petugas RSUD Tangerang, diduga bayi tersebut hasil hubungan tanpa nikah. Bisa saja, kata petugas tersebut, pelakunya adalah siswa SMP karena pembungkusnya adalah seragam siwi SMP!
Menurut catatan, kasus penemuan bayi di Jabodetabek angkanya cukup besar. Sebulan bisa 5 sampai 10 bayi dibuang oleh orangtuanya, baik dalam kondisi sudah meninggal ataupun masih hidup!
Di Jakarta, Pintu Air Kharisma di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara, dikenal sebagai tempat favorit pembuangan mayat bayi. Sebab, selain gelap dan kumuh, lokasinya terletak di perbatasan Jakarta Utara-Jakarta Timur. Sejak Januari 2009 sudah beberapa mayat bayi ditemukan disana.
Menurut Arist Merdeka Sirait, Sekjen Komnas PA, faktor penyebab pembuangan atau penjualan bayi antara lain penyimpangan seksual yang dilakukan anak-anak remaja. Lalu faktor ekonomi karena tidak sanggup memenuhi kebutuhan bayi yang ditanggungnya, dan faktor degradasi terhadap nilai-nilai agama.
Sumber : Harian "Warta Kota" edisi 22 Februari 2009
No comments:
Post a Comment