Dada Manohara Distrika, Ditangani Ahli Forensik



www.unik77.tk
all about unik 77 : percaya atau tidak, kalau bisa sih unik setuju ?



sumber :http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/06/02/dada-manohara-distrika-ditangani-ahli-forensik/



e249a6ec424e6ff3f320722c54857cc6

Kuningan, Warta Kota


Manohara Odelia Pinot mengatakan bahwa suaminya, Tengku Temenggong Muhammad Fakhry, tega berbuat melampaui batas kemanusiaan. Fakhry tega menyilet dan menempelkan strika panas ke dada Mano.


Pengakuan Mano ini disampaikan dalam jumpa pers di Ariobimo, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/6). Menurut Mano, sehari sebelum menginjakkan kaki di Tanah Air ia masih mengalami penyiksaan dari suaminya. ”Hari terakhir bersama Pipi (Tengku Fakhry) saya masih mengalami penyiksaan secara fisik dan mental,” ungkapnya.


Mano bersumpah bahwa omongannya tidak mengada-ada. Dia juga siap membuktikan semua ucapannya itu. ”Saya bisa buktikan semua yang telah saya alami dan terjadi pada saya,”

katanya.
Kuasa hukum Manohara Odelia Pinot, OC Kaligis, tidak main-main dalam membantu kliennya mendapatkan keadilan. Kaligis telah menyiapkan ahli forensik untuk membantu Mano.


”Saya sudah bertemu dokter ahli forensik, dia ahli visum. Dia sudah bilang setuju, tapi untuk waktunya kita belum bisa kasih tahu. Yang pasti secepatnya,” tutur Kaligis yang mendampingi Manohara dalam jumpa pers tersebut.


Kaligis menyatakan tidak ingin gegabah dalam mengambil tindakan karena pernikahan Mano tidak tercatat secara legal. Mano menikah dengan Tengku Temenggong Muhammad Fakhry di bawah tangan.


”Saya tidak mau semboro dalam menangani kasus. Saya tidak mungkin menangani suatu kasus tanpa memiliki dasar, tanpa memiliki fakta hukum yang jelas. Saya juga bersikap profesional,” kata Kaligis.


Sementara itu, Staf Kedubes RI di Singapura, Fahmi, mengklaim bahwa pembebasan Mano tak lepas dari peran dan kerja sama Kedubes RI dan Kedubes Amerika Serikat (AS) di Singapura. ”Karena Mano memiliki dua kewarganegaraan, maka kami bekerja sama dengan Embassy (Kedubes) AS untuk membebaskannya,” kata Fahmi yang turut mengantar Manohara ke Indonesia.


Seperti ditulis Kompas.com, Fahmi mengatakan, awalnya KBRI mendapat informasi dari diplomat AS tentang warga Indonesia yang mendapatkan kesulitan. Diplomat kedua negara pun berupaya membebaskan Manohara dari hotel tempat ia menginap.


Awalnya, Kedubes AS menginginkan Manohara pulang ke AS. Namun, karena paspor AS Manohara hilang dan Kedubes AS tidak bisa mengeluarkan paspor dalam waktu cepat, maka Manohara dipulangkan ke Indonesia. ”Kejadian itu pukul 02.00 hingga 04.00 dini hari. Karena pelayanan kami 24 jam, maka kita bergerak cepat dan memutuskan Manohara ke Indonesia,” kata Fahmi.


Berdasarkan instruksi pejabat Kedubes AS, begitu meninggalkan hotel Manohara langsung dibawa ke Bandara Internasional Changi. ”Jangan ke mana-mana, ke luar hotel langsung ke bandara,” kata Fahmi mengutip perintah pejabat Kedubes AS.


Kepulangan Manohara pun menggunakan taktik yang disusun pihak AS, Kedubes RI, dan kepolisian Singapura. Keberangkatan dari terminal dua berubah ke terminal tujuh.
Meskipun Fahmi tidak melihat bekas siksaan fisik, ia yakin Manohara tersiksa. ”Ketika diinterogasi kepolisian Singapura, dia mengakui itu. ia tidak mungkin bohong,” katanya.



Jadwal padat


Setibanya di Jakarta, jadwal Mano sangat padat. Dia harus meladeni wawancara dan undangan dari berbagai stasiun televisi. Sejak pagi, sekitar pukul 07.00, Manohara sudah tidak ada di rumahnya. Dia harus melanjutkan wawancara khusus dengan televisi swasta yang mengikutinya dari Singapura.


Setelah hampir dua jam menyelesaikan wawancara khusus, Manohara dan Daisy menerima wawancara tayangan langsung acara infotainment. Berikutnya, Manohara dan Daisy mengikuti acara talkshow di sebuah studio televisi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Itu belum selesai, petang harinya berturut-turut Manohara melakukan wawancara khusus untuk acara berita dan rekaman talkshow.


”Untuk saat ini rencana visum dan pemeriksaan kesehatan itu kami tunda. Kami akan menyusun jadwal baru untuk ke rumah sakit. Ini tetap penting, karena hasil pemeriksaan Manohara akan digunakan untuk bukti,” kata Daisy. (Celestinus Trias HP/Yustina MW)


sumber : http://www.wartakota.co.id/read/warta/5263

3 comments:

  1. Duh kok tega Ya Malaysia ma Indonesia? ambalat di panas2in lagi tuh

    ReplyDelete
  2. Yang boleh dari seorang pangeran adalah:
    1. Botak. Bahkan uangnyapun tak dapat menolong memperbaiki kepalanya yang botak. I wonder bagaimana mamanya Manohara bisa sebuta itu.
    2. Berwajah mirip pelawak. Meskipun baru kali ini saya jumpai yang seperti ini, tapi yaaa sejujurnya si Tengku memang wajahnya mirip Udjo Project Pop. Jadi memang jauh dari berwibawa.
    3. (Ini tidak boleh di mata kita, tapi tak berpengaruh di kalangan kerajaan, jadi saya anggap apapun kata kita, bagi mereka ini boleh.)Meregenerasi pola kepemimpinan yang menganut disiplin otoritarian. Biarpun ada PBB, Malaysia adalah negara kerajaan yang notabene identik dengan absolutisme. Rakyatnya saja belum sebebas kita dalam berpendapat. Kesimpulannya, karena mereka menganggap ini sebagai sesuatu yang lumrah, lebih baik orang Indonesia tak perlu tergiur lagi jika kelak dipinang oleh makhluk2 dari dalam kerajaan, karena absolutisme sudah tidak populer lagi untuk jaman sekarang.

    Besok kalau United Kingdom sudah menjadi United Republicdom(istilah saya sendiri hehehe), mungkin rakyat Malaysia baru mau menyusul menyusun people power untuk merubah negara mereka menjadi republik. Pada saat itu terjadi, psikopat seperti Fakhry (kembarannya Udjo Project Pop) tak mungkin lagi berkutik.

    Saya sangat bersimpati dengan Manohara, makanya saya ingatkan Manohara, “next time find a husband from a democratic country!!”

    Oh tak lupa kalau besok ada gerakan GANYANG MALAYSIA, saya orang pertama yang mau jadi relawan. Pasalnya dari asset budaya hingga asset teritorial mau diklaim mereka. Siapa takut? Mereka mewek sama Inggris, kita merengek sama Obama. Setuju?

    ReplyDelete
  3. ANDRY CAH SUKOHARJOJune 2, 2009 at 6:54 AM

    YANG LUCU ADALAH KBRI MENDAPAT INFORMASI DARI KEDUBES AS/FBI. INI BUKTI BAHWA KITA/KBRI TAK SEPENUHNYA PEDULI DENGAN KESULITAN WARGANYA.DAN SELALU KECOLONGAN ALIAS TIDAK PRO AKTIF BLAS !!!APAKAH INI KARENA SDM KITA YANG MEMBLE ???ATAU TIDAK PUNYA NYALI ??? ATAU MEMANG SEPERTI ITU ORANG INDONESIA ??? PADAHAL MEREKA MAKAN DARI HASIL UANG RAKYAT/ PAJAK. AHH SEBEL ....

    ReplyDelete